Rabu, 17 Desember 2008

NIKMATI SAJA PROSESNYA...!!!

Masa Depan Itu Tidak Ada” Sekilas kalau kita menyimak kalimat tersebut pikiran kita langsung memvonis sepertinya orang yang mengatakan bahwa “Masa Depan Itu Tidak Ada” adalah orang yang sedang berputus asa, benarkah demikian? Jawabanya bisa ya, bisa juga tidak, semua tergantung dari sudut pandangnya.
Uraian ini hanya ingin sedikit memandang dari sisi lain idiom “Masa Depan“ yang sering dicemaskan banyak orang, bahkan ada orang yang takut menghadapainya (putus asa) seakan akan mereka sudah tahu akan segala sesuatu yang akan terjadi, padahal yang dicemaskan itu tidak terjadi. Ada juga yang selalu sibuk mengejar “Masa Depan” sampai-sampai tidak pernah merasakan saat ini, mereka banyak mengumpulkan dunia tetapi tidak sempat menikmatinya, setelah semua terkumpul, tahu-tahu sudah beruban, banyak pantangan ini & itu, tidak bisa menikmati segala perolehannya...capek deh...!!. Bagi orang-orang yang mempunyai kecemasan berlebihan & angan-angan yang panjang, ada baiknya mulai mencoba merubah pandangan dengan “Masa Depan Itu Tidak Ada“..tapi sebelum melanjutkan, mohon maaf kepada para motivator, saya tidak bermaksud berseberangan dengan teori teori para ahli motivasi jika mungkin ada yang bertentangan dalam menyikapi “Masa Depan”.
Sekali lagi “Masa Depan Itu Tidak Ada”, yang ada adalah “Saat Ini”, “Sekarang”, “Ini”..... jadi, nikmati saja ...nikmati prosesnya, jalani proses hidup ini....atau dalam bahasa agamanya “Bersyukur”. Bersyukurlah dengan apa yang kita rasakan saat ini, mintalah kepada Dzat yang tidak berjarak, tidak beruang & berwaktu, memohonlah kepadaNya supaya ruh kita dituntun menembus jarak, ruang & waktu sampai tidak ada hijab lagi. Jika Allah berkehendak kita memasuki kondisi seperti ini maka hilanglah ketakutan akan masa depan, karena semua itu menjadi tidak ada, kita tidak berada di dalam jarak, ruang & waktu, yang ada adalah “Saat Ini”, “Sekarang”, “Ini”, “Di Sini”....Mulailah segala perbuatan & tindakan kita mewakiliNya, atas namaNya, sesuai dengan asmaNya.... Bismillahirahmannirrahim..... Bleng...jadilah kita khalifah yang siap menjalankan kehendakNya tanpa takut akan “Masa Depan”.
Sekilas uraian di atas hanya untuk pegangan kita di hati saja, sedangkan secara lahiriah...ya tetap berusaha seperti biasa, tetap menjalani aktifitas/usaha duniawi sampai detik detik terakhir kehidupan. Yang terpenting hati kita tetap jangan sampai tersenggol duniawi (tidak mencintai dunia)....hati tetap selaras dengan kehendak Allah.
Agar tidak terjadi salah penafsiran, perlu digaris bawahi bahwa uraian di atas tidak bermaksud membahas masa depan yang berarti akhirat, tetapi konteksnya adalah kehidupan sekarang di dunia ini alias selama masih ada udara yang keluar masuk hidung kita.
Wassalam,
I-ONE

1 komentar: